Film Kita vs Korupsi merupakan
merupakan gabungan empat film pendek yakni, Rumah Perkara (sutradara
Emil Heradi), Aku Padamu (sutradara Lasja F. Susatyo),Selamat
Siang, Risa! (sutradara Ine Febrianti) dan Psstt… Jangan
Bilang Siapa-Siapa (sutradara Chairun Nissa). ”Masing-masing bercerita mengenai korupsi kecil
di masyarakat,” kata Ranggani Puspandya yang ikut membintangi film ini saat
jumpa pers di Rumah Makan Lamun Ombak Padang bersama Komisi Pemberantas Korupsi
(KPK), Rabu (26/9/2012). Film ini merupakan kampanye gerakan anti korupsi
yang menggunakan dunia entertainment sebagai fasilitasnya. Tujuannya tentu saja
untuk mengingatkan betapa buruknya dampak korupsi bagi suatu negara.
4 Film yang tergabung di dalam Film Kita
Vs Korupsi :
Film pertama, Rumah
Perkara berkisah mengenai seorang lurah bernama Yatna (Teuku Rifnu
Wikana) yang pernah berjanji untuk melindungi warganya, namun setelah ia
menjabat malah mengusir satu per satu warga dari desa agar lahan mereka
dijadikan kompleks perumahan oleh satu pengembang.
Film kedua berjudul Aku
Padamu yang berkisah tentang upaya sepasang kekasih (Nicholas Saputra
dan Revalina S. Temat) untuk menikah di KUA, namun karena mereka tidak memiliki
Kartu Keluarga, maka sang pemuda mencoba menyuap petugas KUA.
Film ketiga, Selamat
Siang Risa! bercerita mengenai Woko (Tora Sudiro), seorang pegawai
gudang yang bergaji pas-pasan namun berusaha untuk menolak suap yang diajukan
seorang pengusaha penimbun beras untuk menyewa gudang itu. Woko berupaya
menolak meski ia tahu bahwa istrinya (Dominique Diyose) sedang berjuang mencari
cara untuk mengobati anak mereka yang sakit.
Film keempat berjudul Psssttt…
Jangan Bilang Siapa-Siapa berkisah mengenai tiga sekawan pelajar SMA,
Olla (Alexandra Natasha), Gita (Nasya Abigail) dan seorang temannya (Siska
Selvi Dawsen) yang memiliki pandangan berbeda mengenai pengelolaan uang.
Olla dengan mudah melebihkan permintaan uang
kepada orang tuanya yang ternyata juga melakukan penggelapan uang di tempat
kerjanya, berbeda dengan Gita yang sabar menabung selama setahun untuk membeli
kamera idamannya. ”Kita tidak dibayar secara profesional tapi karena kita gemas
melihat korupsi yang marak di negara kita,” katanya.
Film produksi Transparency
International Indonesia (TII), United State Agency International Development
(USAID) yang dirilis pada Februari 2012 ini dimainkan oleh Nicholas Saputra,
Dominique, Revalina S. Temat, Tora Sudiro, Lukman Sardi, Ringgo Agus Rachman.
Kumpulan cerita pendek tentang korupsi dengan durasi 90 menit yang disutradarai
Emil Heradi, Ine Febriyanti, Chairun Nisa dan Lasja F Susatyo benar-benar
meninggalkan kesan mendalam bagi para penikmat film. Pesan yang disampaikan
dalam film ini dapat membangkitkan nilai-nilai kejujuran dan kesadaran untuk
senantiasa bersih dari segala urusan “uang panas”.
Sejatinya sebuah film, cerita,
tulisan dianggap berhasil jika memang menghasilkan bekas di hati para penikmat
mereka. Bisa kesan dramatis, kesal, kecewa, marah, insyaf, dll. Dan di film ini
tentu saja, benar-benar-benar akan membukan mata kita lebar-lebar betapa
kejujuran itu memang terletak dari dalam hati dan patut diperjuangkan.
Kejujuran…
“belum nikah aja kamu udah berani
nyogok Tuhan, gimana entar?” Ujar Revalina kepada Nicholas Saputradi Part 2
Cerita Kita Vs Korupsi.
“Masa, hal kecil gini aja kamu
permasalahin sih, ini kan hal sepele, aku cuman minta bantuan calo aja biar
lancar” ujar Nicholas.
“Hal gede itu bermula dari yang
kecil, kamu itu, cerminan rumahmu” ujar Revalina.
Tiba-tiba hening, Nicholas diam, dan
diakhir tentu dengan kejujuran lah yang dapat menggagalkan semua niat tidak
beres dalam setiap perbuatan kita.
Keduanya tersenyum, saling pandang.
“If you wanna do the right thing,
lets do it the right way” Ujar Nicholas akhirnya kepada Revalina.
See?
Jika kamu ingin mendapatkan yang baik, lakukanlah dengan
cara yang baik
Itu adalah cuplikan dialog di Part 2
cerita “Kita Vs Korupsi” dengan talent Revalina S dan Nicholas Saputra.
Masih ada 3 cerita lagi di Film
“Kita Vs Korupsi” ini yang emang wajib buat ditonton. Dan gue sangat
menyayangkan kalau film sebagus ini hanya di putar di TVRI Nasional saja.
Sangat mengharapkan TV Swasta juga menayangkan film ini agar lebih banyak
ditonton para generasi bangsa.
Part 3,
“Pak Woko, saya ini yang tidak tahu
malu apa pak Woko yang terlalu jujur ya, saya tahu bapak lagi butuh uang. Jadi,
gimana pak saya bisa memakai gudangnya barang sehari dua hari saja buat
penitipan beras saya pak, kalau gak bisa waduh saya bisa rugi berat nih loh
pak” Ujar Koh sambil menyodorkan uang jutaan rupiah ke Pak Woko.
“Semua orang butuh uang, semua
orang susah, butuh makan, mungkin saya salah, tapi kesalahan saya gak akan saya
sesali sampai mati, maaf pak, gudang itu tanggung jawab saya, hanya dipakai
untuk keperluan perusahaan” Ujar Pak Woko yang diperankan Tora Sudiro.
Itu adalah cuplikan dialog di Part
ke 3 Film “Kita Vs Korupsi”
Kebaikan berasal dari kebaikan sebelumnya. Hal absurd di
jaman sekarang. Tapi setidaknya masih ada yg bertahan..
Meski film ini tidak diputer di 21,
teman-teman di kota-kota besar bisa ikut nonton gratis untuk kegiatan bedah
atau kegiatan diskusi film.
Jika Ingin Download FILM Kita versus Korupsi
Part 1 : Klik Disini
Part II : Klik DiSini
