Angin
Menyapa MalamKu dengan kasarnya
Menampar
kulit merasuk Tulang-tulangKu
Sang
Dewa-Dewi Kayangan bermain-main,
Hingga
ke wajah dan menyentuh kalbu Q
Perlahan
Namun pasti……….
Lalu
Ku tengadahkan Wajah, penuh Gelisah
Ku
ajukan kata seribu Tanya
Ya……….pada
Sang bintang dan bulan disampingya
Diamku
Penuh harap dan tak satupun terjawab
Aku
menunggu Suara
Aku
Sedang terlena Kisah yang Terlewati
Bahkan
mungkin tlah jadi seonggok Sampah
Ah..rasanya
aku memang sudah gila
Carut marut
otak dan hati tak lagi bisa di percaya
Entah otak
yang tak waras
Atau jiwaku
sedang memanas
Tersentak
dari lamunan dan asaKu
Ternyata……
Masih saja
sebatang rokok yang nempel di hitam bibirku
Pekat Kepulan
asapnya yang tampak di depan mataku
Dan masih
saja hanya ada aku, aku, dan aku