30 April 2012

BURUH Bukan ROBOT, Buruh Adalah PATNER Kerja

1 Mei......Yaa 1 Mei, sudah tak asing lagi di telinga, sering lihat di Televisi,
1 mei hari Buruh sedunia, kalo orang-orang INTELEK menyebutnya MAY DAY
Dimana hari Para BURUH Riuh dan sibuk Berdemo untuk memperjuangkan Hak”Nya yang Banyak Di Kebiri oleh para pengusaha dan aturan” dari pemerintah yg juga tak pernah berpihak bagi Rakyatnya khususNya BURUH, ......AnganKu melayang, memori Otak Q segera tertuju dan Kelingan Konco-Konco Buruh di Jakarta, Surabaya dsb. Yang Begitu Mengenang dan Amat Sangat masih Terasa kayak Baru Kemarin kami Berkumpul, Kerja Bareng, Guyonan Rame-Rame adalah Teman-Teman Di GRESIK yang Sudah Tak anggep DULUR, hehheehehehe (mereka nganggep gt Ngak Yaa???). Di KOMPINDO WIRATAMA kami dulu Bermandikan Keringat untuk Cari sesuap Makan..... Apalagi kalo Sip malam, Budal ngopi dulu di Warung FATIX...Sedang apa yaaa Mereka : Darmanto, Hany, Sugix, Rombeng, Retno, Marijan, Surya, Sugenk, Shobirin, Dhar quin, Aris, Kopral, Andre, Udin, Wiji, Exa, Devi  .Wis Pkke akehhhhhh....Kriting Jempolku yen kabeh..hehehehehehe, mungkin Saat ini Mereka juga Lagi Berpacu dgn Mesin” yg Menderu kalo Sip 3 (malam)....Ahhh, Jadi Kangen Aq, yaaa, Doa aja ANDUM SLAMET, semoga Sukses dan keselamatan sllu menyertai Kita semua....!!! Aminn (CURHAT Sitik yoow)

Kembali Ke topik (Topik sopo yoooow)...maksude kembali ke Bahasan, tentang Aturan” dan Program Pemerintah yg Jauh dr kata PenSejahteraan BURUH, seperti contoh Adanya Peraturan KKWT ( Kesempatan Kerja Waktu Tertentu) dan jg sistem buruh Kontrak (outsourching) . Peraturan dan sistem ini sangat Menyedihkan dan Menyengsarakan Buruh, Karyawan, Pekerja. Seperti yg sudah kita tahu Goro” adanya hal itu, Pekerja bagaikan Makan Bukan Simalakama : Arep gak Mau Kerja ki, trus arep kerjo opo, piye mangan anake, gimana mau bertahan hidup bagi kluarga...kalau bekerja itu tak ada Kepastian sesuai yg diharapkan iso-iso Nanti Manajemen perusahaan Memutus Kerja secara sepihak dgn alasan Macem” lah, Terus Remuke Lagi gak dpet pesangon karena bukan termasuk Karyawan TETAP, meskipun sudah bekerja 5 thn lebih....wis pkke HABIS MANIS SEPAH Di BUANG, malah Paribahasan Maneh,,heheheheehhehehee.

Tapi itulah Kenyataan BURUH di anggep ROBOT di ambil tenaganya tanpa di Berikan sesuai dengan HAK-HAKnya....Padahal Kalo Gak Salah Sudah ada Keputusan MK (Mahkamah Agung) tntang Penghapusan Sistem OUTSOURCHING  karena bertentangan dgn UUD 1945, Tapi lagi-lagi Prakteknya NGEDABUS tetap sistem itu Masih Berlaku. Dan Kembali Buruh dan wong Cilik” yg di Tumbalkan, Pengusaha yg Di atas angin, Mbuhh ada apa di balik itu semua: krn takut investor lari atw istilah iklan WANI PIRO..hahahahahhahahaaha.......Dan masih ada cerita sing Lucu maneh, Karyawan, Buruh di larang atau di halang-halangi untuk Bergabung atw membentuk SERIKAT PEKERJA (SP) Ataupun SERIKAT BURUH (SB), dengan mengancam PHK atau mengucilkan bagi Karyawan yg ikut atau bergabung dengan Serikat BURUH/PEKEJA. "Padahal, dalam UU Perburuhan, melarang buruh ikut bergabung dalam SB/SP atau menghambat pembentukan SB/SB bisa dipidanakan". Kalo ingin Baca UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000: Tentang SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH : KLIK DISINI .

Yaaaaaaaaaaaaaaa...tapi itulah kenyataan dan Kesengasaraan serta serba-serbi yg dialami Pekerja/buruh di Negeri Yg Gemah Ripah Loh Jinawi ini, yang tiap tahun di peringati dgn MAY DAY dan aksi Demo-Demo dgn tuntutan Kesejahteraan, Tapi sampai sekarangpun Belum Ada Hasil atau Tindakan Nyata Ketengasan dan Kebijakan Dari Pemerintah yg Menguntungkan dan Berpihak Bagi Pekerja dan Buruh ( Terus Sampai Kapan) ....???????????
Elinge karo Buruh kok yen arep Butuh (Pas PEMILU, PILKADA, PILPRES, dsb) Berorasi dan Berjanji Terdepan Memperjuangkan Nasib Buruh, Tapi Kembali ke Istilah NGEDABUS, janji tinggal Janji..xixixixxixixiixi...

 Alhasil sebagai penutup Orek-Orek’an (Coretan ini)... Demo buruh 1 mei Besuk, yang merupakan sebuah ritual tahunan. Serius atau tidak penangannanya akan menjadi sebuah bom waktu, dan penjadi persoalan yang besar.  Karena tiap tahun teror demo ini terus meningkat dampaknya. Pemerintah di pihak penengah seharusnya menjadi pengawas dan  pengayom serta menjadi pelindung bagi Buruh dan Pekerja bukan hanya berpihak pada pengusaha (kaum Elite Saja).  Dan juga teman-teman Buruh jangan merasa bangga bila gertakan aksi demo mereka bisa menghentikan produksi atau membuat berhentinya proses kerja dan membuat pengusaha mati kutu, sehingga Lupa dan Mabuk dengan Hiruk pikuk dan Lupa Akan tuntutanya. Karena, buruh selalu dalam kondisi yang terpojokkan tanpa adanya bargaining power yang kuat. ( Bar Demo yowis Bar, Tanpo hasil ) dan keluhan lagi adanya, besuk atau nanti demo lagi, begitu thok MBULET koyok .......! Semoga di Momen ini nanti Buruh/pekerja , Pengusaha bisa menjalin hubungan sejalan yang saling Menguntungkan dan menghargai menjadi  apa yang dinamakan simbiose mutualisme (saling Ketergantungan dan saling menguntungkan) Buruh Bukan ROBOT, Buruh Adalah PATNER Kerja. Pengusaha tidak akan sukses tanpa buruh. Demikian juga, buruh harus memberikan kontribusinya dengan baik demi kemajuan perusahaan. AMIN