26 July 2013

Pernikahan Pertama SBY Sebelum Masuk Akabri

SELANGKAH MAJU PANTANG TUK RAGU !
Kebenaran itu akan membenarkan kebenaran itu sendiri


Cikeasleaks: Pernikahan Pertama SBY Sebelum Masuk Akabri sharing issue dari forum sebelah yang sebenarnya pernah beredar baik oleh Zainal Maarif, Jendral R. Hartono, maupun tertuang
dalam bukunya Letjen Sintong Panjaitan DUA PUTRI YANG DITUKAR KEKUASAAN

" KISAH 2 PUTRI PRESIDEN SBY "

Kisah ini bermula pada tahun 1968, saat seorang anak tentara bernama Susilo Bambang Yudhoyono, yang akrab dipanggil Sus oleh teman dan keluarganya, lulusan SMA Negri Pacitan Jawa Timur. Sus yang sekarang lebih akrab dipanggil SBY kemudian melanjutkan kuliah disalah satu universitas negri di kota Surabaya.
Di Surabaya inilah SBY menimba ilmu, dan sebagaimana remaja pada umumnya, banyak berkenalan dengan berbagai wanita. Diantaranya para wanita terdapat seorang wanita berdarah campuran Jawa-Philipina yang
bernama Ida, mereka memadu kasih dan berikrar untuk setia sehidup-semati. Dan pada tahun itu pula mereka melangsungkan pernikahan disebuah kantor catatan sipil diJakarta. Dampak pernikahan tersebut,  kuliah Sus pun terganggu dan berantakan, apalagi saat itu Sus belum memperoleh penghasilan tetap. Seiring
perjalanan mahligai rumah-tangganya, Sus dan Ida dikaruniai 2 orang puteri dari perkawinan tersebut,yang bernama Adinda dan Devi. Beban hidup pun semakin terasa beratnya. Kemudian mereka pindah ke Malang, Sus melanjutkan pendidikannya, dengan kuliah di Pendidikan Guru SLP (PGSLP). Masuk Akabri  meninggalkan anak dan istri. Pada tahun 1970 Sus (SBY) mencoba peruntungan nasibnya dengan berniat
memperbaiki masa depannya dengan mengikuti seleksi menjadi kadet Akabri, sekaligus melanjutkan cita-cita masa kecilnya serta memenuhi harapan ayahanda nya. Namun apa daya, salah satu persyaratan adalah calon Kadet / Taruna Akabri tidak diperbolehkan beristri (status lajang). Sus pun meminta pengertian istrinya, Ida agar ihklas untuk 'Menyembunyikan status perkawinan mereka' demi kelancarannya mengenyam pendidikan agar di Akabri. Alhasil, SBY akhirnya diterima masuk dan terdaftar di Akabri. Bak gayung bersambut SBY rupanya menjadi perhatian sebagaian besar pada pendidik. Selain tampan, SBY ternyata adalah Taruna yang
cerdas dan pandai mengambil hati . Tak disangka Gubernur Akabri saat itu (alm.Letjend TNI-AD. Sarwo Edi Wibowo) pun terpukau dengan kecerdasan dan ketampanannya. Hingga tak jarang SBY dan kawan-kawan Tarunanya kerapkali bertandang dan melapor segala sesuatu hal kerumah sang jenderal.
Tak terasa, SBY pun rupanya telah melupakan istri dan dua anaknya ketika salah satu putri sang jenderal menarik perhatiannya. Apalagi SBY segera mendapat 'lampu hijau' dan direstui untuk berpacaran dengan putri sang jenderal yang bernama Christiani yang kini akrab disapa Ani.

SBY menikah dengan ANI. Selesai pendidikan AKABRI pada tahun 1973 SBY tercatat sebagai lulusan terbaik dengan pangkat Letnan Dua. Dan setahun kemudian, tepatnya tahun 1974 SBY bertunangan dengan Ani yang dianggap sebagai "jalan Tuhan" yang harus dia tempuh kalau karir militernya mau lancar dan  bersinar. Tahun 1976 SBY pun akhirnya secara resmi menikahi Ani dengan 'Status Bujangan'. Entah setan apa yang waktu itu menguasainya, sehingga istri dan kedua anaknya seolah dianggap tidak pernah ada. Bahkan hingga ke 2 puteri nya membutuhkan tunjangan hidup mereka sehari-hari pun tidak pernah dimasukkan dalam daftar tanggungan keluarga anggota TNI-AD. Selang beberapa tahun kemudian pada saat SBY dan Ani sudah dikarunia seorang anak laki-laki bernama Agus Hari Murti, saat itulah keberanian
SBY muncul untuk berterus terang tentang kebohongan nya selama ini pada Ani, dengan mengatakan bahwa sebelumnya dia sudah pernah menikah dan sudah punya 2 orang puteri. Bak disambar petir di siang bolong Ani kaget, terkejut, marah, panik dan frustasi. Bahkan mahligai rumah tangga nya pun, gonjang
ganjing terancam bubar. Namun turut campurnya peran fihak keluarga mereka yang segera turun tangan demi
menyelamatkan karir dan rumah tangga, serta nama besar keluarga, SBY diharuskan segera menceraikan istri pertama. SBY pun segera menceraikan Ida dan berjanji untuk bertanggung jawab soal kehidupan kedua
puteri nya. Namun untuk mendapat santunan hidup sebagai jaminan masa depan itu Ida harus bersedia menerima kesepakatan bahwa mereka tidak akan menuntut status sebagai mantan istri dan anak-anak kandung SBY sampai kapanpun.  Ida pun kemudian menikah lagi dengan WNA Jerman dan bermukim di Jerman. Sementara Dinda dan Devi tetap di Indonesia bersama keluarga ibunya yang tinggal diJakarta. Dan waktu pun berjalan terus, sebagai tentara cerdas sekaligus menantu seorang jenderal saat itu, karir SBY pun semakin bersinar. Problema rumah tangga terlewati sudah, kebahagiaan rumah tangganya dengan Ani bahkan semakin bertambah dengan hadirnya anak laki-laki ke 2 yang diberi nama Edhi Baskoro. Kekecewaan ADINDA dan DEVI. Tahun 1990 sewaktu SBY menjabat Kepala Staff Teritorial TNI-AD, Adinda memohon kepada SBY agar sebagai ayah bersedia menjadi wali nikahnya. Karena saat itu Adinda sendiri akan dipersunting seorang pria pujaannya yang bernama Danang, putera dari Ir. H. Lukman Hakim (mantan Kepala Divisi Produksi Pertamina). SBY pun tak keberatan, bahkan pernikahan dilangsungkan dirumah dinas SBY diCilangkap secara sederhana. Namun kebahagiaan Adinda mendadak sirna ketika SBY ternyata tetap tidak mau mengakuinya sebagai anak. Karena pada para tamu SBY mengaku bahwa Adinda adalah keponakannya. Adinda sangat terluka saat itu. Devi sang adik juga yang mendengar perkataan
SBY pun sangat sedih. Meski terikat janji sang bunda (Ida) bahwa mereka tidak akan menuntut status.
Namun tentulah Adinda dan Devi ingin mendapatkan kasih sayang seorang ayahanda. Mengapa sang ayah (SBY) begitu tega memutar- balikkan fakta, dengan mengatakan mereka hanya keponakan ?
Adinda dan Devi pun akhirnya sadar, mereka bukan siapa-siapa, mereka sedih tak berdaya, namun hati nurani selalu bertanya, bukankah mereka juga anak yang sah ? Bukankah mereka juga berhak mendapatkan pengakuan sebagaimana layaknya seorang anak ? Ironisnya, inisial mereka berdua, Adinda dan Devi, juga tak tertulis dalam riwayat hidup sang ayah (SBY), saat tampil mencalonkan diri sebagai Capres 2004.
Dan saat arsip dinas dan kenegaraan juga tak pernah mencantumkan nama mereka, Adinda dan Devi harus bisa menerima kenyataan tersebut. Namun pada saat hak azasi mereka terus dikucilkan secara tak wajar dari sebagaimana layaknya kepribadian seseorang yang kini jadi figur kepemimpinan sebuah bangsa. Jelas saja, melahirkan protes yang selama ini terkubur dalam-dalam oleh 2 puteri yang kerap teraniaya .
Apalagi semua harta ayah mereka dikuasai atas nama ibu tirinya, ibu Ani, yang membuat mereka
tidak bisa menerima lagi semua kenyataan ini. ~ ADINDA menggugat ayahnya Janji untuk menjamin masa depan sebagai komitmen keluarga pasca perceraian ibunya. ternyata juga jarang mereka dapatkan. Akibatnya Adinda memberanikan diri menggugat ayahnya secara perdata dengan menyewa pengacara dalam pembagian harta gono gini. Di pengadilan Adinda memenangkan perkara dan memperoleh dua rumah di Pondok-Indah dan menteng Jakarta pusat, kedua rumah tersebut tidak mereka tempati dan dkontrakkan
saja hingga saat ini. Saat ini Adinda hidup sebagai orang biasa yang jauh dari publitas media, tinggal bersama suami dan anak-anakya dikawasan Jagakarsa, Jakarta
Selatan. Adinda adalah alumni Universitas
Trisakti dan bekerja sebagai konsultan pada
sebuah perusahaan pertambangan. Suaminya
Danang Bin H.Ir Lukman Hakim, pegawai di
Kementerian Pertahanan sebagai Kepala
Litbang. Mereka hidup rukun dan banyak
dibimbing oleh pamannya Dr. Sofyan Sauri (adik
dari Lukman Hakim). Sedangkan adiknya Devi
tinggal di Amerika-Serikat namun tidak banyak
diketahui aktifitasnya dan kehidupannya saat
ini.
~ Janji Ibu ANI kepada ADINDA
Dan pada saat SBY membutuhkan dukungan
pencitraan menjelang Pilpres 2004 dan 2009 ibu
Ani sering kali menghubungi via telepon pada
Adinda dan ibunya di Jerman, agar tidak usah
mengungkap dan meributkan status mereka di
dalam keluarga SBY. Karena Ani sangat kawatir
jika masalah itu bisa mempengaruhi popularitas
dan citra SBY, lebih -lebih saat menghadapi
Pilpres.
Ibu Ani menjanjikan bahwa status mereka akan
diselesaikan dan diungkap setelah SBY tidak lagi
menjabat sebagai Presiden Republik-Indonesia.
Mereka secara resmi akan dicantumkan dalam
daftar keluarga SBY.
Maka untuk saat ini mereka disarankan untuk
tetap bersabar sebelum dicantumkan sebagai
anak kandung dalam daftar keluarga secara
resmi.
~ TUTUP KASUS ITU , BERAPA PUN BIAYA NYA
SBY sangat sensitif dalam menanggapi setiap
berita ataupun pernyataan dari beberapa
sumber yang mengungkit masalah ini. Terhadap
siapapun yang mempersoalkan hal tersebut. SBY
langsung menugaskan TIM dan para intelnya
untuk membungkam.
Masyarakat mungkin sudah lupa dengan
pernyataan anggota DPR-RI Zainal Maarif yang
sudah melaporkan kasus pernikahan SBY
tersebut. Setelah didekati Zainal Maarif
belakangan mencabut laporan dan meminta
maaf. Dan aneh dia bahkan diangkat menjadi
Kader Partai Demokrat dan mendapat fasilitas
signifikan.
Demikian juga Jenderal TNI (purn) R.Hartono
yang pernah mengungkap masalah pernikahan
tersebut, ditaklukkannya dengan pendekatan-
pendekatan material finansial dan ancaman
pengungkapan rahasianya. TIM SBY juga sudah
tak terhitung berapa kali melakukan operasi
media dengan membungkam media massa
dengan dana yang sangat besar.
Dibalik potret keluarga ideal Kepala Negara
ternyata tersimpan kisah 'Penghianatan Cinta,
Kasih dan Sayang'. Kebohongan yang dilakukan
bukan hanya dilakukan terhadap keluarga,
tetapi terhadap seluruh Rakyat, Korps TNI-AD,
Bangsa dan Negara. Namun pengungkapan
kebohongan dan penghianatan ini selalu harus
berhadapan dengan kekuasaan, sebagian besar
berhasil disumpal dengan uang dan kuasa,
selebihnya tiarap karena juga akan diungkap
balik rahasia dan kejahatannya.
Setelah "Drama Century" dan "Sinetron
Nazaruddin" , akankah sepenggal kisah keluarga,
yang pantas diindikasikan sebagai 'PETUALANG
PENJAHAT KELAMIN' akan kah menjadi
pelajaran bagi rakyat Indonesia ? ataukah hanya
akan menjadi hiburan ala sinetron di tengah
kesulitan hidup rakyat jelata ?
Salam Kejujuran Anak negeri,
SELANGKAH MAJU PANTANG TUK RAGU !
Oleh : " Rakyat Bersatu "
Siapa orang tua kandung SBY yang
sesungguhnya Raden Soekotjo atau 'Supriadi'
kah..?
Bila terungkap Kebohongan SBY pra terdaftar
sebagai Taruna AKABRI. maka ibu Ani adalah
istri kedua SBY
" kebenaran akan membenarkan kebenaran
itu sendiri"
Re: Cikeasleaks : Pernikahan


forum.kompas.com/nasional/47839-cikeasleaks-pernikahan-pertama-sby-sebelum-masuk-akabri.html